Kamis, 09 Februari 2017

Komplikasi Setelah Perawatan Saluran Akar Gigi













Prosedur perawatan saluran akar terkadang menjadi bagian yang diperlukan dalam perawatan gigi. Namun demikian, terkadang timbul komplikasi setelah perawatan saluran akar gigi, yang akan berdampak pada kondisi pasien pasca perawatan.

Dalam satu contoh, seorang dokter gigi akan memulai perawatan saluran akar dengan harapan bahwa Karies Gigi belum mematikan gigi dan
merusak mahkota serta akar gigi secara luas. Meskipun tujuannya baik saat mulai memasuki bagian dalam gigi, ia mungkin akan menghadapi situasi dimana membuatnya untuk melakukan pencabutan gigi tersebut. Komplikasi saluran akar lainnya akan mencakup situasi-situasi tidak terduga atau kecelakaan selama prosedur perawatan seperti perforasii saluran akar atau ketika kamar pulpa di mahkota gigi mengalami perforasi.

Gigi yang telah mati mengalami kerapuhan dan suatu fraktur akar dapat terjadi selama perawatan. Jika bagian gigi yang patah dapat diambil dan bagian gigi lainnya masih bisa dipertahankan, maka dokter gigi dapat memperbaiki gigi tersebut. Satu komplikasi terakhir adalah saat gigi yang telah dipersiapkan atau dipreparasi tidak diisi dengan benar, yang biasanya dalam keadaan over-fill (pengisian saluran akar melebihi panjang akar) atau under-fill (pengisian saluran akar kurang dari panjang kerja, yaitu panjang akar dikurangi 1 mm). Masalah yang paling umum terjadi adalah ketika pasien tidak datang kembali untuk menyelesaikan prosedur perawatan saluran akar. Terkadang tubuh akan melakukan resorpsi akar atau sakit pada saluran akar, sehingga dalam kasus ini sangatlah penting untuk kembali ke dokter gigi.

Dalam beberapa kasus, komplikasi perawatan saluran akar mencakup peradangan dan rasa sakit dari oksigen di udara, yang mengakibatkan timbulnya pertumbuhan bakteri. Bakteri dapat terdorong keluar dari ujung saluran akar. Terkadang selama prosedur perawatan saluran akar, bakteri akan terdorong keluar kedalam jaringan sekitar ujung saluran akar. Bila ini terjadi, jaringan sekitar tersebut akan mengalami peradangan dan dapat terinfeksi.
Suatu perawatan saluran akar dapat menusuk dinding gigi bila saluran akar tidak dapat ditemukan. Instrumennya fleksibel sehingga saat instrumen tersebut membengkok, ia akan dapat membuat lubang kecil di dinding gigi. Jika saliva dapat masuk kedalam lubang tersebut, maka gigi tersebut mungkin harus dicabut. Jika lubang tersebut berada dibawah batas gusi dan saliva tidak dapat mencapainya, maka lubang tersebut akan sembuh dengan sendirinya.

Komplikasi lainnya adalah saluran akar mungkin ada yang terlewat atau tidak sepenuhnya dibersihkan. Jika saluran akar ada yang tidak bisa ditemukan dan dibersihkan, gigi tersebut akan tetap terinfeksi dan perawatannya harus kembali diulang. Ini dapat terjadi bila saluran akarnya tidak diukur dengan tepat dan bagian pulpa terinfeksi masih tertinggal di bagian bawah saluran akar.

Salah satu komplikasi perawatan saluran akar yang dianggap umum adalah rasa sakit. Seringkali Anda tidak akan mengalami rasa sakit setelah perawatan saluran akar karena prosedur dan perawatan rasa sakit telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dokter gigi akan membuat mati rasa area kerja dan memberi Anda obat-obatan untuk mengendalikan rasa sakit setelah perawatan.
Meskipun mungkin jumlah komplikasi perawatan saluran akar tampak banyak, namun jumlah kejadian komplikasi tersebut sangat sedikit. Perawatan gigi telah mengalami kemajuan dan peningkatan sampai pada titik dimana jumlah efek samping, resiko dan komplikasi menjadi sangat sedikit. 10 tahun yang lalu mungkin ini pernah terjadi, namun saat ini prosedur perawatan gigi tidak memberikan rasa takut yang sama seperti sebelumnya karena adanya anestesi dan prosedur yang telah berkembang dengan pesat.

0 komentar:

Posting Komentar