Prosedur perawatan saluran akar terkadang menjadi
bagian yang diperlukan dalam perawatan gigi. Namun demikian, terkadang timbul komplikasi
setelah perawatan saluran akar gigi, yang akan berdampak pada
kondisi pasien pasca perawatan.
Dalam satu contoh, seorang dokter gigi akan
memulai perawatan saluran akar dengan harapan bahwa Karies Gigi belum mematikan
gigi dan
merusak mahkota serta akar gigi secara luas.
Meskipun tujuannya baik saat mulai memasuki bagian dalam gigi, ia mungkin akan
menghadapi situasi dimana membuatnya untuk melakukan pencabutan gigi tersebut.
Komplikasi saluran akar lainnya akan mencakup situasi-situasi tidak terduga
atau kecelakaan selama prosedur perawatan seperti perforasii saluran
akar atau ketika kamar pulpa di mahkota gigi mengalami perforasi.
Gigi yang telah mati mengalami kerapuhan
dan suatu fraktur akar dapat terjadi selama
perawatan. Jika bagian gigi yang patah dapat diambil dan bagian gigi
lainnya masih bisa dipertahankan, maka dokter gigi dapat memperbaiki gigi
tersebut. Satu komplikasi terakhir adalah saat gigi yang telah dipersiapkan
atau dipreparasi tidak diisi dengan benar, yang biasanya dalam keadaan over-fill
(pengisian saluran akar melebihi panjang akar) atau under-fill (pengisian
saluran akar kurang dari panjang kerja, yaitu panjang akar dikurangi 1 mm).
Masalah yang paling umum terjadi adalah ketika pasien tidak datang kembali
untuk menyelesaikan prosedur perawatan saluran akar. Terkadang tubuh akan
melakukan resorpsi akar atau sakit pada saluran akar, sehingga dalam
kasus ini sangatlah penting untuk kembali ke dokter gigi.
Dalam beberapa kasus, komplikasi
perawatan saluran akar mencakup peradangan dan rasa sakit dari oksigen di
udara, yang mengakibatkan timbulnya pertumbuhan bakteri. Bakteri dapat
terdorong keluar dari ujung saluran akar. Terkadang selama prosedur perawatan
saluran akar, bakteri akan terdorong keluar kedalam jaringan sekitar ujung
saluran akar. Bila ini terjadi, jaringan sekitar tersebut akan mengalami
peradangan dan dapat terinfeksi.
Suatu perawatan saluran akar dapat menusuk
dinding gigi bila saluran akar tidak dapat ditemukan. Instrumennya fleksibel
sehingga saat instrumen tersebut membengkok, ia akan dapat membuat lubang kecil
di dinding gigi. Jika saliva dapat masuk kedalam lubang tersebut, maka
gigi tersebut mungkin harus dicabut. Jika lubang tersebut berada dibawah batas
gusi dan saliva tidak dapat mencapainya, maka lubang tersebut akan sembuh
dengan sendirinya.
Komplikasi lainnya adalah saluran akar
mungkin ada yang terlewat atau tidak sepenuhnya dibersihkan. Jika
saluran akar ada yang tidak bisa ditemukan dan dibersihkan, gigi tersebut akan
tetap terinfeksi dan perawatannya harus kembali diulang. Ini dapat terjadi bila
saluran akarnya tidak diukur dengan tepat dan bagian pulpa terinfeksi masih
tertinggal di bagian bawah saluran akar.
Salah satu komplikasi perawatan saluran
akar yang dianggap umum adalah rasa sakit. Seringkali Anda tidak akan
mengalami rasa sakit setelah perawatan saluran akar karena prosedur dan
perawatan rasa sakit telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dokter gigi
akan membuat mati rasa area kerja dan memberi Anda obat-obatan untuk
mengendalikan rasa sakit setelah perawatan.
Meskipun mungkin jumlah komplikasi perawatan
saluran akar tampak banyak, namun jumlah kejadian komplikasi tersebut sangat
sedikit. Perawatan gigi telah mengalami kemajuan dan peningkatan sampai pada
titik dimana jumlah efek samping, resiko dan komplikasi menjadi sangat sedikit.
10 tahun yang lalu mungkin ini pernah terjadi, namun saat ini prosedur
perawatan gigi tidak memberikan rasa takut yang sama seperti sebelumnya karena
adanya anestesi dan prosedur yang telah berkembang dengan pesat.
0 komentar:
Posting Komentar