Belakangan ini sudah lebih banyak masyarakat yang
mempunyai kesadaran untuk membersihkan karang giginya secara rutin, meskipun
tidak jarang dengan susah payah dan dengan sedikit ngotot, aku harus
menjelaskan kepada pasien tentang perlunya menghilangkan karang gigi yang ada
di mulutnya.
Karang gigi adalah endapan mineral, di antaranya kalsium, pada
plak yang menempel pada gigi. Secara kasat mata, karang gigi terlihat sebagai
endapan pada permukaan gigi berwarna kekuning-kuningan. Karena pengaruh
makanan, minuman dan tembakau dari rokok, warnanya dapat berubah menjadi
kecoklatan atau hitam. Pertama kali, karang gigi tumbuh di tempat-tempat yang
ditempeli plak. Karena itui pada daerah-daerah yang sulit dibersihkan, seperti
di sela-sela gigi, cekungan di bagian leher gigi , dan daerah gigi yang
susunannya berjejal-jejal, karang gigi akan menumpuk.
Apabila dibiarkan, karang gigi akan terus
"tumbuh" bertambah banyak. Arah pertumbuhan karang gigi selalu ke
arah yang sulit dibersihkan juga, yaitu daerah di bawah gusi. Seharusnya
seluruh permukaan akar gigi tertutup oleh gusi. Karena desakan karang gigi,
perlekatan gusi pada gigi akan rusak.
Proses rusaknya perlekatan gusi pada gigi merupakan
bagian penjalaran peradangan jaringan penyanggah gigi (periodontitis). Rusaknya
gusi akan diikuti oleh rusaknya tulang penyanggah gigi. Karena itu dalam
keadaan ekstrim, yaitu bila karang gigi dibiarkan terus tumbuh, gigi menjadi
goyang.
Karang gigi harus dibuang?
Karang gigi ini menjadi tempat yang nyaman bagi
pertumbuhan kuman-kuman di dalam mulut. Akibatnya dapat menyebabkan berbagai
penyakit gusi, seperti radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi
tampak lebih merah, agak membengkak, dan sering berdarah saat menggosok gigi.
Apabila hal ini dibiarkan, radang gusi ini akan bertambah luas ke organ
penyangga gigi lainnya hingga ke tulang penyangga gigi. Kalau hal ini terjadi,
lama kelamaan gigi akan goyang. Alangkah sayangnya bila gigi sehat, tanpa
lubang terpaksa dicabut hanya karena pertumbuhan karang gigi yang dibiarkan
berlarut-larut!
Hal yang tidak kalah sering terjadi adalah timbulnya bau
mulut tidak enak. Bau mulut ini disebabkan oleh gas mengandung belerang yang
dihasilkan oleh kuman-kuman yang bersemayam di sekitar karang gigi. Tentang bau
mulut dibahas panjang lebar pada artikel 'Bau mulut yang tidak sedap'
Mencegah karang gigi
Terbentuknya karang gigi dapat terjadi pada semua orang,
dan prosesnya tidak dapat dihindari namun dapat dikurangi. Cara pertama untuk
memperkecil kemungkinan terbentuknya karang gigi adalah dengan rajin menjaga
kebersihan gigi, yaitu dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari secara
benar dimana semua bagian-bagian gigi tersikat bersih. Juga jangan lupa untuk
menggosok gusi dengan lembut perlahan-lahan. Untuk gusi rahang atas, gerakan
sikat gigi dari atas ke bawah, dan untuk gusi rahang bawah gerakan sikat gigi
dari bawah ke atas. Penggunaan dental floss juga
diperlukan untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh bulu
sikat gigi. Pembersihan gigi yang seksama akan memperkecil kemungkinan
pembentukan karang gigi. Pada orang-orang tertentu, penggunaan sikat gigi
listrik seringkali lebih efektif dibandingkan sikat gigi biasa.
Cara kedua adalah rajin kontrol ke dokter gigi setiap 6
bulan sekali untuk membersihkan karang gigi. Karena keras. karang gigi tidak
dapat hilang bila hanya dengan menggosok gigi atau berkumur dengan obat kumur.
Dokter gigi memiliki alat khusus untuk membersihkan karang gigi anda.
0 komentar:
Posting Komentar