Lepasnya gigi dari soketnya merupakan salah satu bentuk
cedera pada rongga mulut. Hal ini terjadi karena adanya benturan yang keras
yang mengenai rahang. Umumnya seseorang yang mengalami benturan keras tidak
menyadari kalau giginya terlepas, karena rasa terkejut atas kejadian yang
dialami. Kesadaran ini baru muncul setelah orang lain melihatnya atau dia
merasakan lidah terasa lebih bebas bergerak.
Lepasnya gigi dari soketnya bukan berarti habisnya
riwayat hidup sang gigi di dalam mulut pemiliknya. Gigi tersebut masih dapat
dikembalikan ke soketnya (tempat gigi tertanam di dalam mulut), asalkan
diberikan penanganan yang tepat.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan gigi
yang terlepas. Yang paling berperan bagi berhasil-tidaknya pengembalian gigi ke
soketnya adalah waktu. Tidak adanya pasokan darah dan makanan, karena
terputusnya hubungan gigi dengan jaringan penyangganya, akan menyebabkan sisa
jaringan yang menempel pada akar gigi mati sejalan dengan waktu. Dalam waktu
sekitar 30 menit sampai 1 jam, sisa jaringan tersebut perlahan-lahan akan mati.
Karenanya begitu gigi ditemukan, usahakan segera mencari pertolongan medis
untuk mengembalikannya.
Apabila tidak gugup, boleh juga mencoba memasukkan kembali
gigi tersebut ke soketnya. Bila berhasil, pertahankan posisinya dengan kasa
atau kain basah dan pergi ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan
selanjutnya. Bila tulang penyangga gigi ada yang patah, biasanya gigi tidak
akan stabil pada posisinya.
Usaha mengembalikan sendiri ini sebaiknya dihentikan
apabila sulit dilakukan, karena lebih pentin memanfaatkan waktu untuk mencari
pertolongan medis. Carilah dokter gigi terdekat dengan membawa gigi yang
terlepas pada bagian mahkotanya, yaitu bagian yang terlihat di atas gusi ketika
berada di mulut. Jangan sekali-kali memegang bagian akar, apalagi menggosoknya
untuk membersihkan kotoran yang menempel. Kotoran dapat dibersihkan di bawah
air yang mengalir. Apabila gigi masih berada di dalam mulut, tidak perlu
membersihkannya. Karena usaha membersihkan gigi akan mengganggu vitalitas
jaringan yang menempel pada akar gigi.
Gigi dapat dibawa dengan menyimpannya dalam rongga mulut.
Ini adalah tempat yang terbaik untuk mempertahankan vitalitas dan kelembaban
jaringan yang menempel pada akar gigi. Rongga mulut mempunyai kelembaban yang
cukup dan tingkat keasaman yang tepat bagi gigi yang terlepas. Untuk
menghindari tertelannya gigi, letakkan gigi di bawah lidah.
Apabila tidak mau menghadapi resiko tertelan, gigi dapat
disimpan di dalam minuman isotonik yang cukup banyak jenisnya beredar di
pasaran. Selain itu susu dingin juga dapat dimanfaatkan sebagai cairan
perendam. Jika semuanya tidak ada, meskipun tidak begitu baik, air minum dingin
juga dapat digunakan. Yang terpenting, jangan membawa gigi tanpa media cairan.
Di ruang dokter gigi, dokter gigi akan berusaha
mengembalikan gigi ke soketnya. Setelah itu agar gigi tidak berubah posisinya,
dokter gigi akan melakukan fiksasi berupa pengikatan gigi tersebut ke gigi-gigi
tetangganya.
Setelah beberapa waktu akan tumbuh jaringan perlekatan
gigi dengan gusi yang baru. Apabila gigi sudah stabil posisinya, dokter gigi
akan melakukan perawatan pada jaringan pulpa, yaitu jaringan lunak yang
terdapat pada bagian dalam gigi. Bila perawatan ini tidak dijalani, gigi akan
berubah warna menjadi merah muda dan kemudian perlahan-lahan menjadi abu-abu.
Pengembalian gigi yang terlepas ke soketnya hanya dapat
dilakukan pada gigi tetap. Apabila yang terlepas adalah gigi susu, jangan membuang
waktu dengan mencari gigi yang terlepas. Karena usaha mengembalikan gigi susu
ke soketnya akan mengganggu pertumbuhan gigi tetap di balik soket gigi susu.
Usahakan untuk menenangkan anak dan menolongnya dengan memberikan kompres
dingin untuk menghentikan perdarahan. Setelah itu bawalah anak ke dokter gigi.
Dokter gigi tidak akan dapat menumbuhkan atau mengganti
gigi yang hilang. Pertolongan pertama yang diberikan berupa pemberian
obat-obatan untuk penghilang sakit dan pencegah infeksi. Pada waktunya nanti,
ruangan yang kosong itu akan digantikan oleh gigi tetap. Untuk mencegah
terjadinya gigi tetap yang tumbuh berjejal di kemudian hari, dokter gigi
biasanya akan menganjurkan pembuatan alat penahan ruang. Alat ini akan
mempertahankan ruang gigi yang hilang agar gigi tetap penggantinya nanti
mempunyai tempat yang cukup untuk tumbuh
0 komentar:
Posting Komentar